Senin, 21 Januari 2013

Islam di Asia dan Australia

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok “SEJARAH PERADABAN ISLAM

ISLAM DI BENUA ASIA DAN AUSTRALIA



Disusun Oleh :

-         Ratna Dewy   ataU   dipanggil   Rhena

Dosen pembimbing : Syahyan S.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUAMATERA
(STAIS) MEDAN

Medan. 15,01,2012





ISLAM DI BENUA ASIA DAN AUSTRALIA

PENDAHULUAN

Berbicara masalah sejarah berarti kita harus mengingat kejadian pada masa lalu, karena tanpa masa lalu sejarah tidak akan tercipta dengan sendirinya. Kehidupan di dunia diliputi dengan sejarah yang beragam, namun pada kesempatan ini kami akan membahas tentang sejarah islam, yang khususnya pada sejarah islam di Australia.
Sejarah Peradilan Islam adalah sebuah kajian yang sangat penting dilakukan untuk melihat jejak-jejak masa lalu tentang praktik-praktik yang dilakukan oleh umat islam dalam bidang peradilan sejak Nabi Muhammad SAW, sampai masa sekarang. Dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sebagai sebuah kajian kisah masa lalu, sejarah adalah pelajaran yang mesti diambil sebagai peringatan untuk masa yang akan datang. Begitu pentingnya sejarah dalam kehidupan manusia, karena sejarah dijadikan sebagai guru yang terbaik dalam kehidupan yang akan datang. Dari masa kemasa peradilan islam semakin berkembang diluar wilayah Indonesia maupun diluar. Khususnya Peradilan yang ada di Australia sekarang ini.
Muslim di Australia mengarungi perjalanan sejarah yang panjang dan diperkirakan telah berada di Negeri Kanguru sebelum kedatangan pemukim Eropa. Sebagian pendatang  Australia terdahulu adalah Muslim dari kepulauan Indonesia timur yang membentuk kontak dengan daratan Australia sekitar abad ke 16-17.













Islam di Benua Asia

Pertumbuhan jumlah umat Islam di dunia, akhir-akhir ini begitu cepat, Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia dan berkembang di berbagai benua. Agama Islam lahir pada abad ke-7 M di Wilayah Asia Barat, tepatnya di kota suci Mekah, Arab Saudi. Dari kota suci Mekah ini, Islam menyebar ke berbagai wilayah di benua Asia, yakni di wilayah-wilayah Asia Barat, Asia Tengah, Kaukasus, Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Pada tahun 1990, negara-negara di Asia penduduknya mayoritas Islam adalah : Brunei Darussalam, Indonesia,Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Qatar, Suriah, Turki, Yaman, Oman, Palestina, Turmenistan, Azerbaijan, Kirghistan, Malaysia, Tadzikistan, dan Uzbekistan.
v  Proses Masuknya Islam di Asia
Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia hamper semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.
Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya Islam ke Asia yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Saluran perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagangpedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi drengan pedagang-rpedrarrgarng Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2. Saluran perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim.
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.
3. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Saluran prendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
5. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6. Saluran politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.

v  Perkembangan islam di Asia pada abad ke 20

Dari benua Asia inilah Islam pertama kali memancarkan sinarnya sejak masa kerasulan Nabi Muhammad saw. Semula Islam hanya berkembang di Jazirah Arab dan sekitarnya. Namun, Islam menjadi rahmatan lil-‘alamin mampu menyinari segenap umat manusia di seluruh dunia. Berikut ini pembahasan menganai perkembangan Islam di tiap-tiap Negara atau wilayah di Benua Asia yang cukup penting.

  1. Arab Saudi
Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan secara resmi oleh Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa’ud pada tahun 1932. Kerajaan ini meliputi 80% wilayah Jazirah Arab yang terdiri dari empat wilayah geografis dan budaya. Empat wilayah tersebut disatukan melalui penaklukan Abdul Aziz pada seperempat pertama abad ke020. wilayah timur adalah al-Hasa. Sedangkan Asir merupakan wilayah Hijaz di penting bersejarah umat Islam. Mekah dan Madinah, terletak diwilayah Hijaz di tepi Laut Merah. Wilayah keempat adalah Najd yang terletak di Arabia Tengah. Wilayah ini merupakan kampung halaman penguasa as-Sa’ud dan pusat gerakan Wahabiyah.
Sebagai tempat lahirnya agama Islam, Arab Saudi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Islam, yaitu
a. sebagai tempat lahirnya Islam, khususnya Mekah dan Madinah;
b. sebagai pusat ilmu pemngetahuan Islam sejak zaman klasik samapi zaman modern;
c. sebagai tempat lahirnya konstitusi Negara Islam yang dikenal dengan Misaq Madinah (Piagam Madinah) di Madinah;
d. sebagai tempat lahirnya seorang tokoh pembaru yang sangat berjasa terhadap umat Islam di seluruh dunia, yaitu Muhammad bin Abdul Wahab;
e. banyak membantu dunia Islam dalam bidang perekonomia.

Arab Saudi mempunyai sumbangan yang penting dalam bidang pendidikan. Pada periode wal Islam, Kota Mekah dan madinah merupakan pusat ilmu agama Islam. Umat Islam dari seluruh dunia mempelajari agama Islam di kota ini. Lebih dari itu, Arab saudi memiliki peranan penting dalam menyulut kebangkitan negara-negara muslim yang terjajah untuk melepskan diri dari penjajahan, termasuk Indonesia. Dewasa ini, Arab saudi telah berdiri beberapa universitas yang besar, yaitu Universitas King Sa’ud di Riyadh, Universitas Perminyakan dan Mineral di Zahran yang merupakan perguruan tinggi perminyakan paling modern dan lengkap di seluruh dunia, Universitas King Abdul Aziz di Jedah, Universitas Ummul-Qura di Mekah dan universitas Madinah di Madinah.
Penduduk Arab Saudi kesemuanya muslim. Berdasarkan data pada tahun 2001 jumlah penduduk Arab Saudi adalah 21.500.000 jiwa. Kaum minoritas Syiah menghuni wilayah al-Hasa yang merupakan pusat isdustri minyak. Kaum Sunni menghuni Mekah dan Madinah di wilayah Hijaz. Mereka mencapai 70% dari jumlah penduduk kota pelabuhan Jedah.

  1. Irak
Irak ditaklukkan oleh tentara Arab Islam pada tahun 633-637 dengan membawa bahasa Arab dan ajaran Islam.
Penyebaran agama islam dipusatkan di kota kembar Basrah Kufah yang dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khottab. Khlaifah Umar bin Khattab mengirim Abu Musa al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah bin mas’ud ke Kufah. Ulama-ulama dari Madinah juga berdatangan ke kota ini.
Pada masa bani Abbasiyah, pusat pemerintahan Islam berada di Bagdad, yaitu sejak tahun 750-1258. Kota ini dibangun oleh Abu Ja’far al-Mansur. Kerajaan bani Abbasiyah berakhir setelah Bagdad dihancurkan Hulagu Khan. Pada tahun 1258. pada tahun 1401, Irak dikuasai Timur Lenk. Pada tahun 1508, Irak dikuasai oleh Kerajaan Safawi Persia di bawah pimpinan Isma’il Safawi dan pada tahun 1683 dikuasai oleh Kerajaan Turki Usmani.
Pada perang Dunia I, Inggris merebut Irak dari Kerajaan Turki Usmani. Pada tahun 1920, Liga bangsa-Bangsa memberi mandat kepada Inggris atas Irak dan pada tahun 1921 Inggris membantu para pemimpin Irak untuk membentuk pemerintahan.
Pada tahun 1958, kelompok militer mengambil alih kekuasaan dan menyatakan Irak sebagai negara Republik. Sejak 1979, Saddam Husain, seorang pimpinan Partai Ba’at menjadi presiden Irak. Dalam perkembangan selanjtunya, Saddam Hussein membawa Irak terlibat dalam tiga perang besar. Tiga perang tersebut adalah melawan Iran pada tahun 1980-1990 karena masalah perbatasan, melawan Tentara Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat pada tahun 1992, karena invasinya ke Kuwait. Perang yang terakhir adalah melawan Amerika Serikat dan Iggris yang terjadi pada tahun 2003 yang lalu. Perang ini terjadi karena kepemilikan enjata pemusnah masal Irak dan mengakhiri kepemimpinan Saddam Hussein.

  1. Iran
Sejarah Iran dimulai pada tahun 637, pada waktu invasi Arab menggantikan agama Zoroaster dengan Islam. Meskipun memeluk Islam, bangsa Iran tetap mempraktikkan tradisi mereka. Selama seribu tahun, Iran menjadi wilayah kekhalifahan. Selama itu pula, Iran memberikan andil yang luar biasa pada perkembangan sastra, seni, arsitektur,filsafat, matematika, astronomi, kedokteran, dan ilmu-ilmu Islam lainnya.
Pada awal abda ke-16, iran dikuasai Kerajaan Safawi yang menganut Syiah. Dinasti Zand berkuasa dalam kurun waktu 30 tahun setelah itu. Dinasti Qajar menguasai Iran pada akhir abad ke-19. setelah itu Dinasti Pahlevi berkuasa mulai tahun 1925-1979. revolusi Iran pada tahun 1979 meruntuhkan Dinasti Pahlevi dan Iran memasuki era modern dengan bentuk negara republik.
Setelah revolusi Iran berubah dari sistem kerajaan menjadi sistem republik Islam. Sistem republik Islam iran berlandaskan konsep wilayah al-faqih, yaitu kekuasaan tertinggi di tangan ulama yang mampu memimpin sertta disetujui mayoritas umat. Pemegang kekuasaan ini disebut wali faqih atau rahbar. Wali faqih yang pertama adalah Ayatullah Khoeini. Untuk jajaran eksekutif, kekuasaan tertinggi dipegang oleh residen yang dipilih langsung oleh rakyat.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, Iran melahirkan banyak tokoh besar. Tokoh-tokoh itu adalah al-Biruni, Umar Khayyam, Abu Bakar al-Juwaini, Ibnu Sina, Gazali, Bukhari, Muslim dan Abu Hanifah.
Jumlah penduduk Iran pada tahun 2001 adalah 64.650.00 jiwa. Dari jumlah itu 95% adalah penganut Syiah. Sisanya menganut Sunni dan agama minoritas lainya.

  1. India
Sebelum meraih kemerdekaanya dari Inggris pada tahun 1947, wilayah India meliputi wilayah-wilayah yang kita kenal sebagai Pakistan, India, dan bangladesh saat ini. Masuknya Islam ke India terjadi dalam tiga gelombang yang terpisah. Orang Arab masuk pada abad ke-8, orang Turki pada awal abad ke-12, dan orang Afgan pada abad ke-16.

5. Pakistan
Sejarah negara Pakistan dimulai pada 14 Agustus 1947. hal ini terjadi karena adanya pemisahan dengan India. Keunikan Pakistan dibandingkan negara-negara muslim lainnya adalah dalam hal hubungannya dengan Islam. Pakistan satu-satunya negara muslim yang didirikan atas nama Islam. Munculnya negara Pakistan berawal dari gerakan Aligarh yang dipimpin Sayyid Khan untuk memperjuangkan identitas politik yang terpisah bagi kaum muslim di India. Pada tahun 1960, berdiri Liga Muslim se-India. Melaui organisasi ini, Muhammad Labal pada tahun 1930, mencetuskan ide berdirinya negara muslim yang tersendiri. Pada tahun 1940, rapat tahunan Liga Muslim se-India memutuskan vbahwa tujuan perjuangan mereka adalah terbentuknya negara tersendiri bagi umat Islam. Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1947, Inggris menyerahkan kekuasaan kepada Dewan Konstitusi Pakistan.
Budaya keilmuwan di Pakistan telah melahirkan sejumlah ilmuwan muslim berkaliber internasional. Beberapa ilmuwan tersebut adalah Muhammad Iqbal, Abu A’la al–Maududi, Dr. Abdus Salam (pemenang nobel fisika tahun1979), dan Fazlurrahamn (guru besar agama Islam universitas Chicago Amerika Serikat).
Berdasarkan data pada tahun 2001, jumlah penduduk Pakistan adalah 141.450.000 jiwa. Mayoritas, atau sekita 97% dari jumlah tersebut beragama Silam. Minoritas nonmuslim adalah kristen, Hindu, dan Parsi. Di antara penduduk yang beraga Islam, 10 – 15 % penganut Syiah. Bangsa Pakistan terdiri lima kelompok etnis utama, yaitu Pinjabi, Sindhi, Pathan, Baluch, dan Muhajir.

  1. Asia Tenggara
Islam masuk ke kawasan Asia Tenggara pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi atau abad ke1- dan ke-2 Hijriyah. Islam pertama kali masuk ke malaysia dan Indonesia, terutama di daerah pesisir Selat Malaka. Hal itu disebabkan Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang penting. Penyebarluasan Islam terutama melaui jalur perdagangan yang dilakukan pedagang-pedagang dari Arab, Parsi, dan Gujarat. Cara penyebaranlainya adalah similasi penduduk dengan perkawinan.
Saat ini, Asia tenggara meliputi negara-negara Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Singapura, Indonesia, Brunei Darussalam dan filipina. Kecuali Thailand, negara-negara di Asia Tenggara merupakan bekas kolonial negara-negara Eropa selama kurang lebih 3 abad terakhir. Islam dianut oleh sekitar 220 juta dari sekitar 520 juta penduduk Asia Tenggara.
Bahasa melayu menjadi sarana pengungkapan beberapa literatur tentang Islam dari abad ke-16 sampai abad ke-19. literatur tersebut berisi tentang sejarah kerajaan, penjelasan tentang dunia, dogma agama, serta petunjuk kehidupan. Bentuk-bentuk luteratur Melayu, antara lain sejarah, hikayat, terjemahan, cerita kehidupan Nabi Muhammad saw., dan cerita kehidupan raja-raja. Beberapa ilmuwan yang terkenal adalah Hamzah Fansuri yang menulis kitab Syarb –Asikin dan Asar al-Arifin, Syams ad-Din yang menulis kitab Miras al-Mu’min, Nuruddin ar-Raniri yang menulis kitab Bustanus-Salatin, dan Syekh Daud Patani yang menjadi seorang penerjemah bahasa Arab.


Islam di Benua Australia

Pembentukan Negara Australia tidak terlepas dari para penjelajah bangsa-bangsa Eropa yang ingin memperluas wilayah kekuasaan dan pencarian keuntungan secara ekonomi serta penjajahan. Penemuan Australia berawal dari orang Portugis yang dipelopori Pedro Fernandesz de Quiros yang mengabdi pada kerajaan Spanyol berlayar mencari daratan luas di selatan (tera Ausrtalis Incognito), dalam pelayarannya terjadi pemberontakan, kemudian wakilnya Luis de Tores berlayar diantara selat antara Pulau Papua dan Semenanjung York ia tidak menemukan Asutralia tapi atas pengabdiannya selat antara Papua dan Australia dinamakan selat Tores.
Orang Belandalah yang dianggap penemu pertama bangsa Eropa terhadap benua Australia yaitu Willian Janzs yang tiba di semenanjung Yoek kemudian Dirk Hartog tanggal 25 Oktober 1616 di tiba di selatan Australia dan menamakan benua ini dengan Het Land van de Eendracht[1], Frederic de Haoutman tahun 1619 tiba di Australia Selatan tepatnya di Perth,kemudian Abel Tasman mendarat di Van Diemens land (Tasmania) 21 November 1642. 
Bangsa Inggris kemudian menguasai seluruh Ausrtalia bahkan Statenland atau New Zaeland setelah James Cook tiba di New South Wales  23 Agustus 1776 dan mengklaim wilayah Australia sebagai milik Inggris. Secara resmi Australia berdiri 26 Januari 1788 setelah 11 rombongan kapal Inngris tiba di Sydney dan menancapkan bendera Inggris,nama Sydney diambil dari Lord Sydney seorang Menteri Dalam Negeri sebagai penanggungjawab pelayanann ini, 26 Januari menjadi hari nasional di Australia. Gerakan mempersatukan seluruh Asutralia menjadi Negara berhasil diwujudkan tgl.1 Januari 1901 dengan nama Negara The Commonwealth of Australia,[2] Sebenarnya jauh sebelum bangsa Eropa tiba di Australia para pelaut Nusantara khususnya  Makasar dan Bugis telah berhubungan dengan penduduk pribumi Austrlia yaitu Aborigin ,sepanjang pantai utara terdapat artefak-artefak dan istilah dan nama tempat yang berbau dari Makassar.
Nama Australia di ambil dari ilmuwan geografi bernama Ptolemy yang tinggal di Iskandariyah, Mesir pada abad ke 2. Ia menyatakan bahwa disebelah selatan khatulistiwa teradapat suatu daratan yang luas untuk mengimbangi daratan-daratan yang berada di sebelah utara, oleh karena itu Ptolemy menyebutnya Terra Australis Incognita yang berarti benua atau daratan selatan yang belum belum dikenal.[3] Penamaan Australia dipertegas oleh penjelajah Samudera yang bernama Pedro Fernandez de Quiros tahun 1610,Ia seorang perwira yang bekerja pada kerajaan Spanyol menyatakan mulai detik itu bahwa wilayah yang telah di dekatinya bernama Austrilia Del Espiritu Santo, de Quiros sengaja memakai nama Austrilia dengan huruf i ditengahnya sebagai penghormatan pada raja Spanyol bernama Philip III,sebagai penguasa dari dinasti Habsburg dan pangeran dari keluarga raja Austria,dengan kata lain ia telah menemukan daratan selatan atau terra australis yang dicari-cari bangsa Eropa.[4]

v  Awal Masuknya Islam.

Perkembangan sangat menarik di Australia bila mengkaji Sejarah Islam,pertanyaanya kapan Islam masuk dan siapa yang menyebarkan? dan bagaimana perkembangan Islam di bumi Ausrtalia ini? Sejarah masuknya Islam ke Australia dimulai dari interaksi pertama kali nelayan yang berasal dari Sulawesi Selatan (Indonesia) dengan penduduk asli di bagian Utara Australia (Aborigin) pada sekitar tahun 1600.Nelayan dan pedagang Makassar tiba dipeisisr utara Australia Barat ,Autralia Utara dan Queensland, orang Makassar berdagang dengan penduduk Asli yaitu Aborigi,dan mencari teripang.Bukti-buki dari kunjungan awal ini dapat ditemukan pada kesamaan beberapa kata  bahasa Makassar dengan orang Aborigin ,perkawinan antara Penduduk asli dan orang Makassar pernah terjadi dan lokasi pemakaman orang-orang Makassar ditemukan disekitar pesisir pantai. Tidak banyak jumlah Muslim yang tinggal di Australia saat itu, sampai pada sekitar tahun 1860 serombongan penggembala onta berasal dari Afganistan datang ke Australia menambah jumlah Muslim yang tinggal di Australia.
Islam masuk ke Australia pada abad 19 M, dibawa oleh para pengembara dari Afganistan yang setiap melakukan perjalanan hanya berbekal tikar untuk shalat. Para pengembara Afganistan tersebut lama-lama mampu mendirikan masjid di Broken Hill dan New South Wales dari bahan kayu, selanjutnya ke Perth ibukota Australia Barat dan Adelaide ibukota Australia Tengah. Tahun 1924 pendatang dari Albania sebagai petani tembakau di Australia Utara meningkatkan perkembangan Islam disini. Kemudian sesudah berakhir perang dunia II orang-orang Yugoslavia yang belajar di Australia Tengah dipimpin Imam Ahmad Saka lebih menggiatkan pembangunan masjid-masjid di Adelaide sebagai pusat aktivitas keagamaan. Menurut catatan statistik tahun 1975 Australia berpenduduk 13.130.000 orang yang 1 % nya (132.000) beragama Islam.
Menurut Prof. Regina Ganter pakar keislaman di Australia dan dosen Sejarah Universitas Griffith, Kehadiran Islam di Australia terbukti jauh lebih awal dari tahun 1850-an, seperti yang selama ini menjadi “sejarah resmi” kedatangan agama Islam, dan eksistensinya tidak dapat dilepaskan dari orang Indonesia asal Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut Dr. Mohamad Abdala Direkur Unit Kajian Islam Di Universitas Griffith (GIRU) Brisbane,Queensland Australia, tentang hubungan antara orang-orang Makassar dan masyarakat Aborigin telah terjadi sejak tahun 1600-an, “Jadi kehadiran Islam di Australiajauhlebihawal. Ia mengingatkan satu pesan bahwa Islam tidak akan tersebar baik di Australia jika umat Islam di negara yang kini berpenduduk sekitar 21 juta jiwa itu masih saja bertengkar di antara mereka seperti tentang posisi imam masjid dan menyelesaikan konflik tersebut tidak secara bijaksana sesuai aturan internal tapi di pengadilan.
Untuk itu, praktik Islam yang baik dari para penganut Islam di Australia seperti tercermin dari bagaimana bertetangga yang baik di antara sesama mereka dan terlebih lagi non Muslim sangat penting, karena dakwah Islam yang efektif turut ditentukan oleh prilaku Muslim sendiri.Terkait dengan sejarah kedatangan Islam di Australia,  Premier Australia Barat Alan Carpenter MLA pernah mengatakan, bahwa kedatangannya sudah ada sejak tahun 1860 seiring dengan mulai dipekejakannya para penunggang unta asal Afghanistan dalam ekspedisi keluarga Burkedan Wills. Di Australia Barat misalnya, terdapat 24.000 orang Muslim yang tinggal dan bekerja dinegara bagian ini . Alan Carpenter menyebut masjid paling pertama dibangun di Australia justru berada di Perth. Sejak masjid pertama yang didirikan tahun 1905 untuk menampung jamaah Muslim Afghanistan yang bekerja sebagai penunggang unta dan Muslim India yang bekerja sebagai pengusaha, kini terdapat setidaknya 10 masjid di Perth.
Di Australia, terdapat lebih dari 300 ribu orang penganut Islam dari sekitar 21 juta jiwa penduduk. Mereka umumnya adalah para migran dari kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika. Pada abad ke 19 Australia mempunyai banyak wilayah tanah yang kaya akan sumber daya alam yang belum tereksploitasi. Sebagian besar dari tanah tersebut berupa padang pasir dengan temperatur yang sangat tinggi dengan sedikit sumber mata air. Unta merupakan binatang ideal untuk kondisi tersebut, maka pada tahun 1840 seorang bernama Horrick memasukkan (import) pertama kali onta ke Australia, dia ingin membandingkan antara onta dan kuda sebagai hewan pengangkut barang di padang pasir, tetapi missi ini gagal. Kelompok onta selanjutnya datang pada tahun 1860 sebanyak 24 unta.
Dengan mencoba mempergunakan unta sebagai hewan pengangkut, Australia membutuhkan orang-orang yang ahli dalam mengendarai dan mengoperasikan onta, maka didatangkanlah untuk pertama kali orang-orang Afghanistan untuk mengoperasikan 24 onta tersebut, dan tidak lama setelah itu berdatangan lebih banyak Muslim Afghanisthan ke Australia. Sekitar 10.000 sampai 12.000 onta didatangkan ke Australia dalam kurun waktu antara tahun1860 sampai 1907. Sekitar 3000 orang Muslim berasal dari Afghanistan bekerja sebagai pengangkut barangbarang, air, serta makanan dengan mempergunakan onta di daerah-daerah yang sulit.[5]
Para penggembala unta dari Afghanistan ini menemukan tempat yang hampir sama kondisinya seperti di daerah asal mereka di Australia tengah, mereka mengendarai ontanya dan berjalan melintasi padang pasir sekitar 600 km untuk mengangkut barang-barang kebutuhan utama dan penting dari Oodnadatta menuju Alice Springs (Australia Tengah). Kontribusi mereka dalam membuka areal serta jalur umum untuk masyarakat luas di daerah-daerah Australia sangat besar dan penting. Tulang punggung perekonomian tradisional Australia saat itu yaitu agriculture dan pertambangan sangat membutuhkan onta sebagai alat transportasi beserta penggembalanya.Dengan berakhirnya era transportasi industri mempergunakan onta pada sekitar tahun 1920, serta peraturan yang lebih ketat dari badan Imigrasi Australia berkenaan dengan sedikitnya populasi warga kulit putih Australia, maka jumlah Muslim Afghanistan yang dating ke Australia menjadi berkurang.
 Pada sekitar tahun 1960, disebabkan peraturan yang lebih longgar dari badan Imigrasi Australia berkenaan dengan migrasi bangsa non-Eropa ke Australia, jumlah Muslim yang datang ke Australia menjadi bertambah.
Pada sekitar tahun 1960 dan sekitar tahun 1970 dalam jumlah yang cukup besar terjadi migrasi Muslim dari Lebanon dan Turki ke Australia, dimana jumlah Muslim terbesar di Australia saat ini berasal dari ke dua Negara tersebut. Jumlah Muslim terbesar yang tinggal di Australia saat ini berasal dari bangsa Arab, dibandingkan dengan bangsa Arab lainnya Muslim yang berasal dari Lebanon mempunyai jumlah terbesar dan sejarah migrasi yang lebih panjang/lama. Migrasi pertama bangsa Libanon ke Australia terjadi pada sekitar akhir tahun 1880-an. Gelombang kedua migrasi terjadi antara tahun 1947 sampai dengan 1975, terutama setelah terjadi perang antara bangsa Arab dan Israel pada tahun 1967. Gelombang ke tiga terjadi pada tahun 1976 setelah terjadi perang sipil di Lebanon. Bangsa Arab lain yang mempunyai populasi terbanyak di Australia adalah dari Mesir. Seperti halnya bangsa Lebanon, migrasi bangsa Mesir ke Australia terbesar terjadi setelah perang dunia II, migrasi ini terjadi dalam dua gelombang yaitu antara tahun 1947 sampai dengan 1971, dan gelombang ke dua terjadi pada sekitar akhir 1980.



v  Islam Di Australia Pada Abad 19 dan 20

Antara 1860 dan 1890-an banyak orang Asia Tengah datang ke Australia untuk bekerja sebagai pengendara unta—yang waktu itu digunakan sebagai kendaraan umum. Unta pertama kali diimpor ke Australia pada 1840, awalnya untuk menjelajahi daratan gersang.
Masjid pertama di Australia dibangun pada tahun 1882 di Marree di Australia selatan. Masjid Agung Adelaide dibangun pada tahun 1890 oleh keturunan para pengendara unta itu.
Pada awal abad kedua puluh, Muslim keturunan non-Eropa mengalami kesulitan untuk beremigrasi ke Australia karena kebijakan. Dikenal sebagai White Policy, politisi era itu mengklaim bahwa imigran non-kulit putih akan menyebabkan ketidakharmonisan sosial.
Namun, beberapa umat Islam masih berhasil datang ke Australia. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, Muslim Albania diterima bersama dengan Muslim Bosnia. Muslim Albania membangun masjid pertama di Victoria di Shepparton pada tahun 1960 dan masjid pertama di Melbourne pada tahun 1963. Muslim Bosnia menciptakan umat Islam dari latar belakang yang berbeda. Hal ini terjadi terutama pada tahun 1957 dan 1961.
Setelah Perang Dunia II, eskalasi kedatangan pengungsi Muslim ke Australia makin terbuka lebar. Antara 1967 dan 1971, sekitar 10.000 orang Turki tinggal di Australia di bawah perjanjian antara Australia dan Turki. Ini adalah komunitas Muslim pertama asal Timur Tengah di Australia. Hampir semua orang pergi ke Melbourne dan Sydney ketika itu
Dari tahun 1970-an dan seterusnya, ada pergeseran yang signifikan dalam sikap pemerintah terhadap imigrasi. Pemerintah Australia menjadi lebih akomodatif dan toleran terhadap perbedaan agama dengan mengadopsi kebijakan multikulturalisme.
Pada awal abad kedua puluh satu, Muslim dari lebih dari enam puluh negara telah menetap di Australia. Sementara jumlah yang sangat besar dari mereka berasal dari Turki, Bosnia, Lebanon, Indonesia, Iran, Fiji, Albania, Sudan, Mesir, Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan dan India.

v  Muslim Australia Saat Ini

Kontak Islam dengan penduduk Aborigin mungkin lebih tua daripada kontak dengan agama Kristen, yang memiliki dampak lebih mendalam. Pada 2003, masyarakat Muslim diperkirakan 1.000 orang. Perkembangan Islam di Australia juga selalu dihubungkan dengan beberapa negara Islam, khususnya Timur Tengah, misalnya melalui ekspor daging halal.
Dari ribuan siswa internasional yang belajar di Australia, banyak Muslim yang berasal dari negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, India, Bangladesh dan Pakistan.
Sejak tragedi World Trade Center di New York, dan bom Bali, Islam di dalam masyarakat Australia telah menjadi subyek perdebatan publik. Sejumlah forum dan pertemuan digelar. Politikus dan media mengambil pendekatan yang kuat untuk mengatasi militan Islam di rumah dan di luar negeri.
Sebuah laporan 2004 menunjukkan bahwa banyak Muslim Australia merasa media Australia tidak adil, dan sering memfitnah komunitas mereka karena generalisasi terorisme dan penekanan pada kejahatan. Penggunaan label etnis atau agama dalam laporan berita tentang kejahatan itu diperkirakan menimbulkan ketegangan rasial yang cukup tajam.[6]

PENUTUP
Setelah islam begitu luas di Benua Australia, disini banyak membangun berbagai gedung untuk kemajuan islam, baik dalam bidang sosial, budaya, agama, pendidikan (yng menyangkut pendiikan sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan). Diantara bangunan yang ada ialah masjid, lembaga pendidikan dsb.
Da;am duni politik Australia mengenal 3 bentuk pemerintahan, dintaranya yakni:
  • Legislatif: Parlemen Australia yang terdiri dari Gubernur-Jenderal, Senat, dan Dewan Perwakilan.
  • Eksekutif: Dewan Eksekutif Federal; sang Gubernur-Jenderal dinasihati para penasihat eksekutif, yang terdiri dari perdana menteri dan para menteri. Biasanya Gubernur-Jenderal tidak akan menolak nasihat-nasihat tersebut.
  • Kejaksaan: Mahkamah Agung Australia dan pengadilan-pengadilan federal lainnya
Pada sekitar abad ke-19, Islam dikaji di barat lebih terbuka dari pada masa-masa sebelumnya, disini kajian Islam dimasukkan dalam disiplin Religius Studies untuk mendapatkan title ahli mengenai Islam, harus menerima training dalam divinity school.
Di Eropa, kajian masalah timur terpisah menjadi suatu disiplin pada abad ke-19. di Prancis dan Inggris motifasi kajian timur tengah adalah untuk kepentingan politik. Mahasiswa muslim di Monash Australia sebagian menggabungkan diri dengan Monash Indonesian Islamic Society (MIIS

DAFTAR PUSTAKA
1.    J.Siboro, Sejarah Australia , Penerbit Tarsito Bandung,1989
2.    Arthur Clark  , Camels Down Under ,. Saudi Aramco World,1988
3.    Nahid. Muslims in Australia: Imigrasi, Race Relations and Cultural History. London: Kegan Paul, 2004. London: Kegan Paul, 2004.
4.    Saeed, Abdullah. Islam in Australia . Saeed, Abdullah. Islam in Australia. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin, 2003. Crows Nest, NSW: Allen & Unwin, 2003.


[1] J Siboro,Sejarah Australia,Tarsito,1989 hal 37
[2] Ibid hal.146
[3]
[4] J Siboro,Sejarah Australia,Tarsito,1989 hal 15
[5] A.Saeed,IslaminAustralia,Allen&Unwin,2003
[6] B.Cleland,The Muslimsin Australia:A Brief History,I slamic Council of Victoria,2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar